Metatah Atau Mepandes - Upacara potong gigi di Bali
Apa itu Tradisi Metatah
Bali dikenal dengan obyek wisatanya yang menarik, banyak turis yang tertarik berlibur ke Bali, Namun apakah obyek wisata saja yang menjadi daya tarik Bali?. Tentu tidak , daya tarik lainnya adalah budaya / tradisi unik di yang masih dijaga oleh masyarakatnya meskipun Bali sudah berkembang dan banyak budaya asing yang masuk. Salah Satunya adalah Upacara potong gigi atau disebut juga Metatah / Mepandes
Mungkin bagi yang bukan umat hindu terasa asing, terasa ngilu saat mendengar kata potong gigi. Tradisi metatah sudah dilakukan masyarakat Bali sejak dulu dan menjadi warisan budaya secara turun-temurun. Metatah berasal dari kata "tatah" yang berarti "pahat" dalam bahasa Bali. Jadi, gigi sebenarnya tidak benar-benar dipotong, melainkan dikikis dengan teknik tertentu. Ritual ini dilakukan dengan mengikis 6 gigi.
Pelaksanaan upacara ini sangat berkaitan dengan yadnya sebagai simbolis dilakukan oleh remaja yang sudah beranjak dewasa atau orang yang sudah siap menikah. Orang yang sudah siap menjalani tradisi metatah biasanya ditandai dengan perubahan suara (pada pria) dan menstruasi (pada wanita)
Tujuan Upacara Metatah
Tujuan upacara metatah adalah sebagai simbol untuk membersihkan keangkaramurkaan dan keserakahan dari diri seseorang. Masyarakat Bali percaya bahwa ada 6 jenis perbuatan tidak baik dalam diri manusia (sad ripu), yaitu kama (hawa nafsu), loba (tamak), mada (kemabukan), moha (kebingungan), krodha (kemarahan) dan matsarya (iri hati). Salah satu cara menaklukkan sifat buruk tadi adalah dengan potong gigi. Ada 6 buah gigi yang dikikis sebagai simbol sad ripu, yaitu 4 buah gigi seri dan 2 buah gigi taring. Tradisi metatah juga mengandung 4 konsep pendidikan, yaitu:
1. Pendidikan Spiritual ( manusia yang telah suci akan lebih mudah terhubung dengan Sang Hyang Widhi))
2. Pendidikan Budaya
3. Nilai Etika
4. Nilai Sosial Gotong Royong( Upacara metatah tidak bisa terlaksana dengan baik tanpa bantuan Tri Manggala Yadnya, yaitu yajamana, serati dan pandita)
Tata Cara Potong Gigi Tradisi Metatah
Pahatan
Kikir/pengasah
Batu asahan
Madu dan kapur
Tebu/kayu dadap, untuk mengganjal rongga mulut
1. Magumi Padangan
Upacara yang pertama dilakukan di dapur yang mengandung makna bahwa orang yang sudah beranjak dewasa sudah siap berumah tangga dan bertanggung jawab dengan keluarganya.
2. Nekeb
Upacara ini dilakukan di meten atau di gendong. Proses ini memiliki makna untuk berjanji mengendalikan sifat-sifat jahat dalam diri manusia (sad ripu).
3. Mabyakala
Proses ini dilakukan di halaman depan rumah. Maknanya untuk membersihkan diri dari sifat-sifat buruk yang berasal dari luar, karena sifat jahat tidak hanya datang dari dalam diri saja.
4. Sembahyang ke Pamarajan
5. Ngrajah Gigi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukir gigi dengan aksara suci. Hal ini merupakan simbol penghormatan pada Hyang Widhi yang membimbing kehidupan dengan ajaran suci yang diturunkannya.
6. Pemahatan Gigi/Taring
Memiliki makna simbolis rasa terima kasih pada Sang Hyang Widhi yang telah melancarkan dan memberkati kelancaran upacara metatah.
7. Upacara Metatah/Mepandes
Anak yang akan melaksanakan potong gigi kembali ke gendong. Proses ini memiliki makna:
8. Menginjak Banten Paningkeb
Kegiatan ini adalah simbol akhir dari upacara potong gigi dengan sifat-sifat buruk dalam diri (sad ripu) yang juga ikut hancur.
9. Mejaya-Jaya
Proses upacara yang dipimpin oleh pandita dengan memercikan tirta. Kegiatan ini bermakna agar orang yang bersangkutan selalu dilindungi dalam kehidupan.
1. Upacara potong gigi umumnya dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit namun ada pula juga yang melakukan pada subuh sebelum matahari terbit.
2. Pakaian berwarna putih dan kuning.
3. Sehari sebelumnya biasa dilakukan upacara mekekeb atau mepingit untuk yang akan melakukan potong gigi,mereka dilarang untuk keluar rumah.
4. Lalu khusunya Metatah adalah ritual wajib bagi umat Hindu, dan merupakan kewajiban orang tua melaksanakannya sebelum anak mereka memasuki perkawinan
Berikut bisa ditonton pelaksanaan Metatah
WAW Nice Info !
BalasHapuspucuk ubi, pucuk kangkung, banyak bunyi pecah muncunggg
BalasHapus👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
BalasHapuswaw kerenn
BalasHapuswahh baru tahu ada tradisi inii 🤔
BalasHapusmenarik untuk dicoba!
BalasHapusdorrr
BalasHapus